Author : Farhanurrahman Ramadhan , Ardik Wijayanto, Budi Nur Iman
Abstrak
Sugar Glider adalah hewan yang berasal dari daratan timur dan utara Australia, new Guinea, dan Kepulauan Bismark. Di Indonesia hewan ini masih belum banyak diketahui, karena kebanyakan orang Indonesia lebih mengenalnya dengan sebutan Tupai terbang. Sugar Glider atau “Petaurus Breviceps” merupakan hewan berkantung yang aktif pada malam hari (Nokturnal). Makanan utama dari Sugar Glider adalah serangga, vertebrata kecil dan getah manis sejenis eucalyptus. Pada akhir-akhir ini banyak masyarakat Indonesia yang menyukai hewan ini karena tubuhnya yang kecil, dan memiliki bulu yang lembut. Namun kebanyakan dari mereka tidak mengetahui akan cara hidup, cara perawatan, hingga karakteristik Sugar Glider yang harus diberi makanan tepat waktu agar mereka tidak kelaparan yang berdampak pada strees, over grooming dan yang paling fatal adalah kematian secara mendadak akibat penyumbatan pernafasan. Maka dari itu untuk mengatasi akan keterlambatan pemberian pakan pada Sugar Glider, dibutuhkan suatu inovasi terbaru untuk pemberian pakan yang tersambung langsung dengan aplikasi yang terdapat di HandPhone. Komponen-komponen yang digunakan pada alat tersebut diantaranya ESP32, Motor DC, Motor Pump 5V dan 12V, Utrasonic, dan Motor Stepper. Setelah dilakukan pengujian, hasil pengujian alat pemberi pakan otomatis ini, secara keseluruhan dapat berjalan sesuai yang diinginkan mulai dari motor DC hingga motor stepper. Namun beberapa kejadian pada motor Stepper mengalami delay dengan range 3-10 detik untuk mengaktifkan komponen tersebut, sehingga untuk persentase error motor stepper antara 5% hingga 18,33%.
RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR ANDONGAN SALURAN TRANSMISI MENGGUNAKAN LASER DISTANCE GUN BERBASIS IOT
Author : Alfan Zamani , Hendik Eko HS, Syechu Dwitya Nugraha
Abstrak
Konstruksi saluran transmisi sangat penting dalam proses penyaluran tenaga listrik ke pelanggan. Dengan konstruksi yang baik, maka potensi terjadinya gangguan akan menurun. Hal ini akan meningkatkan tingkat efisiensi pada penyaluran tenaga listrik. Andongan merupakan salah satu faktor suatu jaringan transmisi dapat dikatakan baik. Andongan diperlukan untuk penghindari konduktor terputus pada saat terjadi pemuaian pada konduktor. Menurut Peraturan Menteri ESDM no 2 tahun 2019 bahwa jarak standar andongan terhadap tanah untuk daerah terbuka yaitu 7,5 meter untuk SUTT 66 kV, 8,5 meter untuk SUTT 150 kV, 10,5 meter untuk SUTET 275 kV, dan 12,5 meter untuk SUTET 500 kV. Oleh karena itu pada proyek akhir ini di susun sebuah alat untuk mengecek ketinggian andongan saluran transmisi. alat ini menggunakan 2 sensor yaitu sensor jarak sebagai sensor utama dan juga sensor suhu sebagai sensor tambahan. Alat ini dilengkapi dengan modul GPS untuk menampilkan data lokasi dari andongan yang diukur. Kemudian data jarak, suhu, dan lokasi akan dikirimkan ke server melalui modul ESP8266 sehingga data hasil pengukuran dapat disimpan.Hasil dari pengujian sensor jarak didapatkan error sebesar 1 - 10 cm terhadap jarak sebenarnya. Dari hasil tersebut maka alat ini dapat digunakan untuk mengukur jarak andongan karena pengukuran andongan tidak terlalu membutuhkan tingkat pengukuruan dengan tingkat presisi yang tinggi.
STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN GUIDE VANE PADA ELBOW TERHADAP FLOW INDUCED VIBRATION
Author : Tasya Meidityasari Putri , Arrad Ghani Safitra, Lohdy Diana
Abstrak
Alat penukar kalor merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menukarkan kalor dari suatu fluida ke fluida lain yang memiliki perbedaan temperatur. Alat ini digunakan secara luas dalam dunia industri, salah satunya adalah terdapat dalam pembangkit. Pada setiap pembangkit tentunya sering ditemui permasalahan yang terjadi karena adanya vibrasi. Bagian yang paling sering terjadi vibrasi adalah pada bagian elbow. Salah satu penyebab vibrasi ini adalah aliran atau biasa disebut dengan flow-induced vibration. Berdasarkan penelitian penelitian terdahulu yang dilakukan di bidang ini menunjukkan bahwa, dalam parameter vibrasi tertentu, vibrasi pada tube dapat meningkatkan perpindahan panas. Akan tetapi, pada sebagian besar elbow dan tube bundle Heat exchangers, flow induced vibration dapat menyebabkan kebisingan yang parah dan kerusakan pada komponen. Maka dari itu, pada penelitian kali ini akan dilakukan Studi Numerik Pengaruh Penambahan Guide vane pada Elbow terhadap Flow induced vibration. Dengan simulasi menggunakan Software ANSYS. Dari penelitian tersebut telah diketahui bahwa dengan adanya penambahan guide vane pada elbow membuat turbulensi dalam aliran setelah melalui belokan elbow berkurang sehingga mampu mengurangi terjadinya vibrasi. Karena mampu mengurangi kecepatan sebesar 3.861 m per s. Dan juga membuat frekuensi di setiap titik pada elbow lebih stabil. Dari penilitian tersebut dapat dilakukan tindakan preventif agar besar frekuensi nya tidak sama dengan frekuensi natural pipa yaitu sebesar 45,38703 Hz, sehingga perpindahan panas terjadi lebih maksimal dan komponen bekerja lebih optimal.
APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENDETEKSI EKSPRESI WAJAH MENGGUNAKAN KAMERA KINECT
Author : Anita Wahyu Taurina , Setiawardhana, Sigit Wasista
Abstrak
Mengenali ekspresi wajah seseorang merupakan suatu hal yang mudah dilakukan oleh manusia, namun tidak demikian bagi sebuah sistem komputer yang belum dilengkapi sistem cerdas. Selanjutnya sistem yang dapat mengenali ekspresi wajah dapat diimplementasikan untuk berbagai keperluan, salah satunya dalam bidang robotika. Untuk mengenali keadaan emosi seseorang dapat digunakan sistem teknologi biometrika dengan karakteristik ekspresi wajah. Pendekatan jaringan syaraf tiruan yang dapat digunakan untuk pengenalan ekspresi wajah salah satunya adalah Backpropagation. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi menggunakan kamera Kinect yang dapat mengenali dan memberi keputusan ekspresi wajah seseorang yang direpresentasikan dalam bentuk teks. Prosesnya adalah dengan menentukan lokasi wajah yang akan dikenali, mengambil nilai fitur – fitur wajah diantaranya alis, mata dan mulut, memodelkan Neural Network untuk menentukan ekspresi wajah pengguna, pengambilan keputusan ekspresi wajah pengguna dengan permodelan Neural Network yang telah dibuat dan menampilkan output berupa teks yang merupakan hasil deteksi ekspresi wajah yang dikenali sistem. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tingkat keberhasilan dapat terdeteksinya masing-masing ekspresi diantaranya ekspresi normal sebesar 83%, senang sebesar 90%, sedih sebesar 70%, marah sebesar 80% dan terkejut sebesar 100%. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan rata-rata dari sistem ini yaitu sebesar 84,6%.
SIMULASI TEKNIK SINKRONISASI WAKTU PADA SISTEM OFDM DENGAN MODULASI QAM MENGGUNAKAN TEKNIK CYCLIC PREFIX BERBASIS PERANGKAT LUNAK
Author : Tsaqifah Alfiana Ardaningtyas , I Gede Puja Astawa, Arifin
Abstrak
STO (symbol timming offset) adalah pergeseran waktu (delay) yang terjadi dalam pentransmisian simbol-simbol OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang melalui kanal Multipath fading. Hal ini tentunya akan menurunkan performa dari sistem OFDM karena simbol-simbol OFDM yang telah mengalami pergeseran waktu dapat meng-interferensi simbol yang lain disebut dengan fenomena ISI (intersymbol interference). STO yang terjadi dapat menyebabkan pemotongan data pada receiver tidak tepat, sehingga pemotongan data bisa mengalami percepatan ataupun perlambatan menyebabkan data yang diterima tidak sama dengan data yang dikirim oleh transmitter. Dari permasalahan tersebut akan dirancang sebuah simulasi teknik sinkronisasi waktu pada sistem OFDM dengan modulasi QAM menggunakan teknik Cyclic prefix berbasis perangkat lunak. Dalam simulasi ini akan dilihat bagaimana kinerja dari teknik Cyclic prefix dapat bekerja. Kinerja dari teknik Cyclic prefix ini dilihat dengan parameter kurva BER (bit error rate) terhadap SNR (signal to noise ratio). Dalam simulasi ini panjang Cyclic prefix yang digunakan adalah 1/2 1/4 1/8 dan 1/16 dari panjang simbol OFDM yang digunakan. Dari beberapa Cyclic prefix yang digunakan dan beberapa nilai FFT yang digunakan dapat dilihat bahwa kinerja teknik Cyclic prefix terbaik terjadi ketika Cyclic prefix 1/2 dari panjang simbol OFDM. Namun jika menggunakan Cyclic prefix 1/2 dari panjang simbol OFDM maka waktu pengiriman dari simbol tersebut juga memakan waktu yang cukup lama. Sehingga untuk diaplikasikan pada sistem komunikasi Cyclic prefix 1/4 cukup untuk mengestimasi simbol timming offset (STO) dan tidak memakan waktu yang lama untuk pengiriman simbol OFDM.
Kategori
D3 Teknik ElektronikaD3 Teknik Telekomunikasi
D3 Teknik Elektro Industri
D3 Teknik Informatika
D3 Teknologi Multimedia Broadcasting
D4 Teknik Elektronika
D4 Teknik Telekomunikasi
D4 Teknik Elektro Industri
D4 Teknik Informatika
D4 Teknik Mekatronika
D4 Teknik Komputer
D4 Teknik Teknologi Game
S2 Teknik Elektro
S2 Teknik Informatika dan Komputer