Author : Livya Thania   , M. Zen Samsono Hadi, Hani'ah Mahmudah
ABSTRAK

Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Pemantauan infus pada pasien oleh perawat sekarang ini masih dilakukan secara manual. Pengecekan infus secara manual sangat tidak efektif dan efisien. Hal tersebut juga mendorong semakin seringnya perawat melakukan kontak dengan pasien. Dimasa pandemi covid-19 pemerintah Indonesia menghimbau untuk menjaga jarak dan mengurangi kontak dengan orang lain untuk mencegah penularan covid-19. Berdasarkan perkembangan teknologi yang kian pesat seperti Internet of Things yang dapat digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Oleh karena itu, dibuatlah alat deteksi volume infus pada pasien yang dapat dipantau melalui website yang telah terintegrasi dengan mikrokontroler Arduino Nano sebagai kontrol sistem dan ESP32 sebagai pengiriman data. Alat ini mendeteksi volume cairan infus melalui berat kantong infus yang diukur oleh sensor load cell kapasitas 5kg. Nilai yang tebaca oleh sensor load cell akan diolah oleh Arduino Nano yang kemudian ditampilkan pada website di komputer perawat melalui ESP32 yang terkoneksi dengan jaringan Wi-Fi. Alat ini menggunakan sumber listrik dari powerbank. Hasil pengujian akurasi sensor menunjukkan bahwa sensor bekerja dengan baik karena memiliki error kurang dari 5%. Hasil pengujian pengiriman memiliki error yang cukup kecil yaitu kurang dari 1% dan untuk hasil pengujian delay pengiriman data menunjukkan adanya delay pengiriman data dari node sensor sampai ke website dengan waktu delay antara 1 sampai 8 detik. Dengan adanya alat ini maka dapat mengurangi adanya kontak langsung antara perawat dan pasien. Perawat hanya memantau volume cairan infus pada pasien melalui komputer di ruang perawat. Jika volume infus mencapai berat kurang dari sama dnegan 80 gram, maka akan muncul notifikasi pada website perawat berupa peringatan bahwa cairan infus pada pasien akan habis dan perlu dicek.

[DOWNLOAD ABSTRACT]