Author : Satrio Wahyu Prasetyo   , Ali Husein Alasiry, Niam Tamami
ABSTRAK

Dari Buku Statistik Perusahaan Listrik Negara (PLN) Tahun 2018, jumlah pelanggan PLN kategori rumah tangga sebesar 66..071.133 (91,87%) dari total pelanggan PLN sebesar 71.917.297. Dari total pelanggan PLN kategori rumah tangga, sebesar 13.100.000 menggunakan meteran listrik prabayar. Pelanggan listrik PLN harus menginputkan 30 digit nomor token secara manual untuk mengisi pulsa listrik di rumahnya. Cara seperti ini merupakan cara konvensional dan dirasa masih menimbulkan permasalahan bagi lansia atau bagi yang sedang tidak di rumah ataupun berada di luar kota, sedangkan pulsa listrik yang ada di rumahnya akan segera habis. Mereka akan kebingungan siapa yang akan menginputkan 20 digit nomor token tersebut untuk mengisi pulsa listrik yang ada di rumahnya. Dengan adanya permasalahan tersebut, dibuatkan alat bantu yang dapat memasukan nomor token listrik dari manapun dan kapanpun melalui aplikasi Android dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) serta dapat mengirimkan notifikasi ketika pulsa listrik akan segera habis. Selain itu terdapat juga prediksi pemakaian listrik selanjutnya. Alat ini dilengkapi dengan sensor cahaya yang digunakan untuk merekam pemakaian listrik setiap harinya yang kemudian diupload menuju cloud dengan memanfaatkan koneksi internet. Dari data hasil pengujian monitoring pemakaian listrik terdapat error rata-rata pembacaan sensor sebesar 2.93%. Ketika sisa pulsa listrik kurang dari 25 kWh, sistem berhasil mengirimkan notifikasi menuju aplikasi Android. Dari hasil prediksi pemakaian listrik selanjutnya dengan menggunakan Moving Average (MA) sebesar 6.96 kWh, dengan Analisa Trend sebesar 8.23 kWh dan dengan Analisa Quadratic sebesar 8.47 kWh. Ketika melakukan pengisian pulsa listrik dibutuhkan waktu sekitar 164.66 detik untuk memasukan token listrik.

[DOWNLOAD ABSTRACT]