Author : Ricky Afiful Maula   , Agus Indra Gunawan, Akhmad Hendriawan
ABSTRAK

Saat ini, dalam melakukan pengukuran tingkat salinitas menggunakan sensor yang tidak dapat dicelupkan ke air garam terus menerus. Itu disebabkan sensor menggungakan electrode yang akan berkarat apabila air garam bereaksi dengan unsur logamnya. Terdapat teknologi gelombang akustik yang bermanfaat untuk mengetahui sifat mekanik material. Satu dari sifat mekanik adalah massa jenis atau densitas. Densitas adalah suatu besaran kerapatan massa benda yang dinyatakan dalam berat benda per satuan volume benda tersebut. Densitas dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi garam pada air. Beberapa metode digunakan untuk memperkirakan densitas material. Kebanyakan teknologi gelombang akustik menggunakan transduser ultrasonik fokus tinggi, dan memanfaatkan aquades sebagai bahan perantara . Namun, tipe transduser itu relatif masih mahal. Jenis lain dari teknologi gelombang akustik yaitu waterproof ultrasonic sensor (WUS) yang merupakan transduser dengan harga relatif murah. WUS dapat bekerja langsung menyentuh bahan yang berwujud larutan secara langsung sebagai bahan kopling. Dengan kelebihan yang dimiliki WUS, menjadikan pengukuran tranduser ini lebih akurat ketimbang tranduser murah lainnya. Hal ini dikarenakan hanya ada 2 material yang bersinggungan dengan gelombang ultrasonik sehingga faktor pengganggu pengukuran dapat diminimalisir. Akan tetapi sesuai teori gelombang ultrasonik, jarak sensor akan menghasilkan perbedaan yang besar pada pengukuran. Oleh karena itu, metode yang akurat dan presisi harus dibangun untuk hasil pengukuran terbaik. Untuk itu, pada tugas akhir ini dengan memanfaatkan waterproof ultrasonic sensor akan dilakukan pengukuran nilai densitas dari larutan garam berkonsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Dengan mengacu pada konsep impedansi akustik dan rumus densitas. Persamaan yang didapat dari kurva kalibrasi antara impedansi akustik dan normalisasi sinyal echo yakni y=0.0721x^2-0.2403x+1,1977. Dari hasil pengukuran didapatkan densitas larutan garam berkonsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10% dengan nilai secara berurutan yaitu 1005,487 kg/m3, 1021,287 kg/m3, 1024,804 kg/m3, 1053,808 kg/m3, 1056,438 kg/m3, 1070,495 kg/m3. Pada implementasi pengukuran densitas alat proyek akhir didapatkan error rata-rata 0,4804% yang mengartikan bahwa sistem dapat melakukan pengukuran densitas larutan.

[DOWNLOAD ABSTRACT]