Author : Dawam Azril Rizqi   , Rifah Amalia, Hendrik Elvian Gayuh Prasetya
ABSTRAK

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik yang paling banyak digunakan di Indonesian dengan persentase 57.22% dari total 60 GW daya yang terpasang berdasarkan data kementrian ESDM yang dimana mayoritas menggunakan bahan bakar batubara berjenis low rank coal, dimana salah satunya adalah PLTU Subcritical 660 MW. Dari data kajian Domestic Market Obligation DMO batubata Kementerian PPN/Bappenas 2019 batubara di Indonesia sendiri didominasi oleh 67.22% kalori sedang, 28.48% kalori rendah, 7.57% kalori tinggi, dan 1.78% kalori sangat tinggi. Sehingga pada penelitian ini akan dilakukan analisa pengaruh penggantian bahan bakar PLTU batubara dari tingkat rendah (low rank coal) ke tingkat menengah (medium rank coal) dan pengaruh variasi komposisi blending dari kedua jenis batubara terhadap konsumsi bahan bakar, performa PLTU (Nett Plant Heat Rate (NPHR) dan Spesific Fuel Consumption (SFC) ) serta pengaruhnya terhadap biaya produksi listrik dengan beban yang berbeda menggunakan software cycle tempo. Hasil dari pengaruh pembebanan terhadap nilai konsumsi bahan bakar tertinggi senilai 149.46 kg./s batubara low rank coal, batubara blending prosess berturut turut dengan nilai 132.766 kg/s, 116.07 kg/s, 99.38 kg/s, dan batubara medium rank coal 82.69 kg.s. Lalu untuk performa PLTU ( Nett Plant Heat Rate (NPHR), Spesific Fuel Consumption (SFC) ) dan biaya produksi listrik) batubara low rank memiliki nilai tertinggi pada tiap beban disusul dengan batubara blending proses dan batubara medium rank dengan nilai berturut turut NPHR 3054.44 Kcal/kwh, SFC 0.89 dan biaya produksi litrik Rp.578.84/Kwh sementara nilai terendah dimiliki batubara medium rank coal dengan nilai NPHR 2483.83 Kcal/kg, SFC 0.49 dan biaya produksi listrik Rp.472/Kwh.

[DOWNLOAD ABSTRACT]