Author : Kholilurrohman   , Novie Ayub Windarko, Hendik Eko HS
ABSTRAK

Baterai merupakan salah satu komponen yang penting dalam perkembangan teknologi renewable energy dan seringkali terjadi kerusakan baterai yang disebabkan kelalaian dalam penggunaan baterai. Pada tugas akhir ini disampaikan perancangan alat untuk melakukan manajemen baterai pada lead acid 7.2 Ah 12 V dan li-ion 12V 3Ah yang berupa Battery Management System (BMS). Fungsi dari BMS adalah sebagai alat computation, monitoring, protection, dan communication. Untuk mendukung dari ke empat fungsi tersebut maka BMS dilengkapi dengan sensor tegangan, sensor arus, dan sensor suhu yang mengirimkan infomasi ke mikrokontroller ESP32 sebagai pusat kendali dan diolah untuk estimasi SoC. SOC merupakan status kapasitas yang ada di dalam baterai dalam bentuk persentase yang berfungsi memudahkan dalam memonitoring baterai pada saat pemakaian .BMS dilengkapi estimasi state of charge (SOC) dengan menggunakan metode piecewise kurva open circuit voltage(OCV) dan Improved Coulomb Counting. Dengan kombinasi ke dua metode tersebut nilai SOC, tegangan , Amperehour(Ah), dan daya pada baterai akan didapatkan lebih akurat. Selain itu BMS dilengkapi relay proteksi sebagai pengaman baterai. Relay akan aktif saat terjadi over current, over voltage, under voltage dan over heating sehingga baterai tidak mudah rusak. Pada pengujian integrasi hasil implementasi estimasi SoC dengan ICC berdasarkan Piecewise ocv Curve pada baterai lead acid error sebesar 0.23% untuk Charging dan error 0.15% untuk discharging. Sedangkan pada Lithium error sebesar 0.7% untuk charging dan error 0.71% untuk discharging.

[DOWNLOAD ABSTRACT]