BATTERY MANAGEMENT SYSTEM (BMS)
ABSTRAK
Baterai adalah perangkat yang mengandung sel listrik yang dapat menyimpan energi yang nantinya dikonversi menjadi daya, namun dalam pemakaiannya baterai mudah mengalami kerusakan dan memiliki life time yang pendek. Kerusakan pada baterai disebabkan karena baterai tidak dilengkapi sistem proteksi dan monitoring, sehingga baterai tetap beroperasi meskipun dalam kondisi over-voltage, over-current dan over-heat saat charging dan ditambah mengalami under-voltage pada saat discharging. Pada tugas akhir ini disampaikan perancangan sistem managemen baterai atau biasa disebut dengan BMS (Battery Management System) untuk 2 jenis baterai yaitu Lead Acid 12V 7Ah dan Li-ion 12V 4Ah. BMS memiliki empat fungsi, yaitu computation , monitoring , protection, dan communication. BMS menggunakan sensor tegangan, sensor arus ACS 712 dan sensor suhu DHT22 untuk mengirimkan informasi mengenai kondisi baterai ke mikrokontroler arduino mega 2560 sebagai pusat kendali. BMS yang dirancang menggunakan metode coulomb counting untuk mendapatkan nilai SOC pada baterai. Hasil pengujian menunjukan bahwa BMS mampu membaca nilai tegangan, arus, suhu, SOC, AH, dan WH dengan nilai error maksimal sebesar 7%. Hasil pembacaan BMS dapat tersimpan pada SD Card. Sistem proteksi pada BMS aktif ketika baterai dalam kondisi tidak ideal. Jadi jika baterai terhubung pada BMS, maka baterai akan selalu beroperasi dalam kondisi ideal sehingga baterai tidak mudah rusak dan memiliki life time yang panjang.
[DOWNLOAD ABSTRACT]Kategori
D3 Teknik ElektronikaD3 Teknik Telekomunikasi
D3 Teknik Elektro Industri
D3 Teknik Informatika
D3 Teknologi Multimedia Broadcasting
D4 Teknik Elektronika
D4 Teknik Telekomunikasi
D4 Teknik Elektro Industri
D4 Teknik Informatika
D4 Teknik Mekatronika
D4 Teknik Komputer
D4 Teknik Teknologi Game
S2 Teknik Elektro
S2 Teknik Informatika dan Komputer