Author : Nurul Dhaimatul Falah   , Ira Prasetyaningrum, Arna Fariza
ABSTRAK

Setiap tahun penyebab bencana Indonesia didominasi oleh perubahan iklim dan cuaca (faktor hidrometeorologi). Bencana terus meningkat baik dari segi intensitas, frekuensi, besaran, dan sebarannya terutama di Jawa Timur. Disisi lain Surabaya adalah adalah ibu kota Jawa Timur dengan pertumbuhan kota yang pesan dan tinggi intensitas bencana hidrometeorologi yang berkorelasi dengan kepadatan penduduk dan munculnya risiko bencana. Terutama di saat bersamaan kondisi bumi semakin memanas dan adanya krisis ekologi baik local maupun global yang berdampak pada peningkatan bahaya bencana. Bencana hidrometeorologi yang melanda suatu daerah akan mengakibatkan terganggunya aktivitas publik, kerusakan infrastruktur dan lingkungan, kehilangan harta benda dan nyawa, serta gangguan kesehatan masyarakat. Selama ini penilaian risiko bencana hanya didasarkan pada satu jenis bencana bukan multi-bencana sehingga seringkali terdapat langkah penting yang terlewatkan. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini akan mengidentifikasi tingkat risiko bencana hidometeorologi yang sering terjadi di Surabaya yaitu banjir, kekeringan, dan angin menjadi tiga tingkat yaitu tingkat rendah, sedang dan tinggi dengan menggunakan metode fuzzy. Perhitungan risiko multi bencana diperlukan sebagai dasar mitigasi yang tepat dan perencanaan kota.

[DOWNLOAD ABSTRACT]