Author : Selly Yulanda   , Yoedy Moegiharto, Arifin
ABSTRAK

Pada sistem komunikasi wireless, sinyal yang melewati sebuah kanal dapat mengalami fading dan gangguan oleh noise, gangguan tersebut dapat menyebabkan berubahnya sinyal informasi disisi penerima, seperti daya sinyal, perubahan frekuensi sinyal dan delay. Hal tersebut mengakibatkan penurunan kinerja sistem.Penurunan kinerja sistem dapat diatasi dengan menerapkan pengkodean konvolusi adaptif. Pengkodean konvolusi adaptif adalah perubahan nilai rate kode konvolusi yang digunakan pada suatu sistem mengikuti perubahan kondisi suatu kanal, kondisi kanal bergantung pada nilai SNR, apabila nilai SNR rendah maka kondisi kanal tersebut dapat dikatakan buruk, begitu sebaliknya. Modulasi yang akan digunakan adalah modulasi QPSK. Modulasi QPSK mempunyai kecepatan penyampaian informasi yang rendah namun tahan terhadap noise karena memiliki orde modulasi yang rendah. Modulasi QPSK baik digunakan apabila suatu kanal memiliki nilai SNR rendah.Pada tugas akhir ini menggunakan rate kode konvolusi 1/2 dan 1/3 pada sisi encoder dan pada sisi decoder menggunakan algoritma Viterbi. Kanal yang digunakan adalah kanal Rayleigh Fading. Hasil sistem merupakan grafik BER(Bit Error Rate) sebagai fungsi SNR(Signal to Noise Ratio). Untuk sistem pengkodean konvolusional adaptif jenis modulasi yang baik digunakan adalah QPSK, karena saat menggunakan modulasi QPSK nilai BER mencapai 10-4 sedangkan apabila menggunakan modulasi 8-PSK nilai BER mencapai 10-3. Dan kanal yang baik digunakan untuk sistem ini adalah kanal Nakagami dengan m = 4. Nilai BER yang dapat dicapai saat menggunakan kanal Nakagami dengan m=4 adalah 10-5, namun saat menggunakan kanal Rayleigh Fading nilai BER yang dapat dicapai adalah 10-4. Untuk sistem pengkodean konvolusional adapatif, tidak terdapat standarisasi mengenai batasan nilai SNR baik dan buruk.

[DOWNLOAD ABSTRACT]