Author : Dananjaya Endi Pratama   , Agus Indra Gunawan, Rusminto Tjatur Widodo
ABSTRAK

Budidaya udang memiliki potensi yang sangat baik di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya hasil budidaya udang di Indonesia. Faktor yang mempengaruhi peningkatan hasil budidaya udang adalah kualitas air tambak. Salah satu parameter yang biasa digunakan untuk menunjukkan kualitas dari air tambak adalah salinitas. Terdapat beberapa alat ukur yang digunakan untuk mengukur salinitas air tambak, yaitu refraktometer dan sensor probe. Namun kedua alat ini memiliki kekurangan dalam pengukuran secara kontinyu, yaitu reafraktometer hanya bisa digunakan secara periodik dan menggunakan sampel air, sedangkan sensor probe dapat berkarat apabila dicelupkan di dalam air secara terus menerus. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan sebuah alat yang dapat mengukur nilai salinitas air secara kontinyu. Sebuah teknik pengukuran menggunakan gelombang ultrasonik menjadi solusi dalam permasalahan ini. Pengukuran dilakukan dengan mentransmisikan sinyal ultrasonik 40 KHz yang dapat merambat melalui medium berupa air tambak. Selanjutnya sinyal tersebut akan diterima kembali sehingga menghasilkan informasi kecepatan akustik dan impedansi akustik. Selain itu juga dihasilkan densitas dari kombinasi kedua informasi tersebut. Impedansi akustik dan densitas akan dikonversi menjadi salinitas dengan menggunakan kurva kalibrasi yang dibuat dari larutan garam NaCl, KCl, dan MgCl2 dengan konsentrasi 0% - 10%. Sedangkan kecepatan akustik akan dikonversi menjadi salinitas menggunakan formula Del Grosso. Berdasarkan hasil pengujian, pengukuran salinitas menggunakan kecepatan akustik mendapatkan hasil yang lebih baik dibanding yang lain, dengan error sebesar 2% - 10%.

[DOWNLOAD ABSTRACT]