Author : Muhammad Gibran   , Anhar Risnumawan, Zaqiatud Darojah
ABSTRAK

Situs sejarah adalah salah satu media untuk mencari ilmu akan luasnya sejarah dari zaman purba. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah situs prasejarah yang cukup banyak. Bahkan salah satu situs prasejarah yang Indonesia miliki, Sangiran, adalah situs yang dianggap sangat penting di dunia oleh UNESCO. Situs-situs ini menyimpan banyak sekali benda bersejarah seperti fosil maupun artefak. Benda-benda yang menjadi saksi bisu akan perkembangan peradaban tersebut menjadi sangat penting bagi umat manusia, oleh karenanya benda-benda tersebut dijaga dan dipelihara dengan sangat baik. Dengan alasan tersebut, orang-orang awam sebagai pengunjung situs bersejarah akan sedikit sulit mengakses detail dari benda bersejarah karena ketatnya penjagaan. Rekonstruksi tiga dimensi (3D) merupakan sebuah solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut. Dengan teknik Structure from Motion (SfM), benda-benda bersejarah bisa direkonstruksi dalam format point cloud. Benda cagar budaya akan dirotasi di depan kamera yang menetap sehingga didapatkan citra dari banyak sudut. Data citra yang didapatkan dikaburkan latar belakangnya dengan radius 75 piksel lalu diolah dengan algoritma SfM. Hasil rekonstruksi tersebut dapat disimpan dalam database dari laman museum juga dapat dicetak dengan menggunakan 3D printer sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses detail dari benda-benda cagar budaya.

[DOWNLOAD ABSTRACT]