Author : Sholichuddin Al Ayyubi Putra Ary   , Taufiqurrahman, Firman Arifin
ABSTRAK

Green House adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas dari tumbuhan, karena dengan Green House maka lingkungan dari tumbuhan dapat dikendalikan sesuai kebutuhan atau yang diinginkan. Pengontrolan kondis Green House dapat dilakukan dengan banyak cara. Pada pengontrolan yang sering dilakukan adalah pengontrolan tingkat suhu, kecepatan udara, sirkulasi udara, pencahayaan, tingkat kelembapan, pengondisian tanah. Tetapi pada pengontrolan kondisi yang disebutkan tidak semua Green House memiliki keperluan yang sama, keperluan yang realtif digunakan oleh semua green House adalah suhu, kecepatan udara, pencahayaan, tingkat kelembapan. Untuk mempermudah pengotrolan pada green house maka dapat digunakan sebuah sistem yang saling terhubung satu sama lain. Sebuah sistem yang terdapat sensor - sensor yang dihubungkan dengan sebuah mikrokontoler untuk menentukan tindakan yang tepat untuk dilakukan. Dengan pengontrolan yang tepat dapat meningkatkan perkembangan dari sebuah tumbuhan. Sensor yang digunakan terdapat 2 yaitu DHT22 sebagai sensor suhu dan kelembapan dan sensor BH1750 sebagai intensitas cahaya. Lalu untuk pengontrolan menggunakan beberapa aktuator antara lain pompa, kipas, LED Growlight dana peltier. Pada tumbuhan kangkung dibutuh intensitas cahaya lebih dari 1300 Lux, kelembapan sekitar 70% hingga 80% dan suhu diantara 28 °C hingga 34 °C. Dengan kondisi lingkungan sesuai maka kangkung dapat siap dipanen 4 hari lebih cepat dibangingkan dengan kondisi biasa dalam kota.

[DOWNLOAD ABSTRACT]