Author : Risdilah Mimma Untsa   , Nur Adi Siswandari, Ari Wijayanti
ABSTRAK

Kawasan hutan Saradan merupakan jalur utama Surabaya-Jogjakarta yang memiliki lingkungan sekitar berupa hutan jati di sekelilingnya. Hutan memiliki karakteristik kompleks untuk propagasi gelombang radio. Pada propagasi gelombang radio, sinyal yang dipancarkan akan mengalami penghamburan atau scattering ketika melewati pepohonan, dahan, ranting dan dedaunan. Hal ini dapat menyebabkan loss atau hilangnya sebagian data yang dikirimkan sehingga mempengaruhi kualitas penerimaan sinyal. Untuk itu dilakukan replanning terhadap BTS maupun NodeB untuk meminimalisasi dampak scattering terhadap kualitas penerimaan sinyal. Pada penelitian ini telah dilakukan pengukuran Rxlevel BTS di kawasan hutan Saradan yaitu BTS Caruban, BTS Saradanasri dan BTS RMPagisore juga NodeB Caruban, NodeB Saradanasri dan NodeB RMPagisore. Pengambilan data dilakukan dengan metode drive test menggunakan telepon genggam sebagai penerima sinyal yang terintegrasi dengan software TEMS. Replanning dilakukan dengan mengubah tinggi antenna, mengubah azimuth, mengubah electrical tilt dan mechanical tilt dapat meningkatkan radius coverage area sebesar 40% pada sektor 1 BTS Caruban, 42,39% pada sektor 2 BTS Saradanasri, 66% pada sektor 1 BTS Saradanasri, 61,22% pada sektor 1 BTS RMPagisore, 83,36% pada sektor 3 NodeB Caruban, 85,75% pada sektor 1 NodeB Saradanasri, 62% pada sektor 2 NodeB RMPagisore dan 55,33% pada sektor 1 NodeB RMPagisore. Dan juga pada sektor 3 BTS Saradanasri ditujukan untuk mengurangi overlapping dengan memperkecil radius coverage menjadi 2749,56 m.

[DOWNLOAD ABSTRACT]