Author : Amalia Rizki Fadhila   , M. Zen Samsono Hadi, Prima Kristalina
ABSTRAK

Bencana alam merupakan peristiwa yang sering terjadi diluar prediksi manusia. Seperti yang terjadi pada semester pertama tahun 2021, beberapa bencana melanda Indonesia dengan jumlah korban jiwa yang tidak sedikit. Kegiatan evakuasi korban bencana, membutuhkan sistem komunikasi yang baik antar Tim SAR. Akan tetapi kerusakan infrastruktur teleko munikasi tidak dapat dihindari akibat bencana alam, sehingga dapat menghambat komunikasi antar Tim SAR. Sistem komunikasi tersebut harus dapat bekerja disegala kondisi lokasi bencana baik dengan kontur wilayah rata maupun tidak. Seiring perkembangan teknologi, WSN (Wireless Sensor Network) pada proyek akhir ini akan dikembangkan sistem komunikasi menggunakan modul komunikasi Zigbee yang digunakan sebagai perangkat perantara untuk dapat saling mengirimkan data hingga menuju tujuan akhir yakni database lokal. Sensor pada teknologi WSN ini digunakan modul GPS (Global Positioning System) yang mengirimkan data berupa longitude, latitude, dan altitude dan termal sensor yang mengirimakan data termal untuk mendukung upaya pencarian korban di wilayah bencana. Pada proyek akhir ini digunakan sebuah sistem komunikasi multihop yang mana node sensor akan saling meneruskan paket menuju node lainnya sampai menuju database lokal. Dalam penentuan tiap hop yang menjadi tujuan hop awal didasarkan pada penentuan jarak paling antar node dengan metode haversine. Metode ini dapat memprediksi jarak antar node dan menentukan prioritas untuk node dengan jarak yang paling pendek. Dengan implentasi prototype ini, dapat mempermudah komunikasi tim SAR pada proses evakuasi korban bencana dan meminimalisir jumlah korban jiwa. Selanjutnya, dengan monitoring secara real time dapat menghitung kondisi korban secara berkala. Penggunaan prioritas dapat menentukan urutan pertolongan berdasarkan jarak paling pendek sehingga rute pertolongan korban dapat ditentukan dengan mudah.

[DOWNLOAD ABSTRACT]